Penyebab Infeksi Vagina Ketika Belum Pernah Berhubungan Seks

Penyakit infeksi pada vagina, tentu saja tidak hanya dikarenakan wanita sudah melakukan hubungan seks. Perlu diketahui infeksi vagina memiliki gejala yaitu rasa, panas dan juga rasa nyeri di bagian vagina atau sekitar vagina. Gejala yang juga terjadi adalah meningkatnya produksi cairan vagina atau disebut keputihan. Infeksi pada vagina padahal belum pernah berhubungan seks, bisa saja terjadi yaitu bakterial vaginosis dan infeksi yang diakibatkan jamur. Disebabkan oleh keputihan yang berbeda yaitu putih kental, susu dan keabuan.

Namun tentu ada beberapa penyebab lainnya yang bisa menyebabkan infeksi pada bagian vagina meski Anda belum pernah berhubungan seks. Berikut ini beberapa diantaranya.

1. Merokok

Tahukah Anda bahwa merokok apalagi untuk kategori perokok berat, tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan jantung dan paru tapi juga vagina untuk para wanita. Wanita perokok dua kali memiliki kemungkinan untuk mengalami yang namanya bakterial vaginosis daripada non perokok.

Meski biasanya belum tentu penyebab utama infeksi adalah merokok, namun dikaitkan dengan penurunan populasi lactobacillus spp dalam. Artinya bakteri baik yang ada di vagina berganti menjadi bakteri jahat akibat kebiasaan buruk tersebut.

2. Gunakan Pakaian Tidak Menyerap Keringat

infeksi vagina juga bisa disebabkan akibat penggunaan pakaian yang dan membuat vagina jadi tertutup dan lembab. Salah satunya dengan terus-menerus menggunakan skinny jeans atau celana ketat seperti legging. Terlalu lama menggunakan baju renang basah juga bisa menyebabkan serangan jamur vagina yang membuat infeksi.

Pencegahannya yaitu dengan menggunakan celana longgar dan tidak memakai pakaian dalam saat tidur kecuali jika perlu. Sangat penting untuk memilih bahan kain yang tepat untuk memudahkan kulit bernapas dan jangan lupa rajin ganti celana dalam.

3. Minum Antibiotik

Berikutnya penyebab infeksi bisa juga karena konsumsi antibiotik yang dapat memerangi bakteri. Jika dikonsumsi dalam waktu lama, obat ini sulit membedakan mana bakteri jahat dan bakteri baik. Jadi meski tugasnya adalah menumpas bakteri jahat namun dalam prosesnya juga bisa mematikan beberapa bakteri baik.

Bakteri baik yang ada di dalam vagina punya tugas menjadi penyeimbang populasi jamur vagina atau disebut candida. Jika bakteri baik hilang, maka jamur akan berperan dan meningkatkan populasinya serta menjajah ekosistem dalam vagina.

4. Alergi Produk Kebersihan Pribadi

Hal lain mungkin tidak disadari padahal bisa menjadi penyebab infeksi pada vagina adalah alergi terhadap produk kebersihan. Misalnya penggunaan deterjen pakaian, pembalut yang menggunakan parfum, sabun wangi, cairan pelembut pakaian dan bahan pakaian.

Beberapa hal ini jika bersentuhan ke kulit yang sensitif akan menimbulkan iritasi. Ketika Anda mengalami gejala seperti gatal atau rasa sensasi terbakar maka bisa menghentikan beberapa produk yang memunculkan alergi. Untuk hal ini bisa langsung konsultasi ke dokter agar bisa menemukan pemicu masalah utama.

5. Diabetes Yang Tidak Terkontrol

Terakhir ada juga infeksi pada vagina yang disebabkan oleh diabetes. Biasanya ditandai dengan keputihan abnormal dan vagina terasa gatal dan ada sensasi terbakar.

Penyebabnya adalah gula darah yang tidak terkontrol dan meningkatkan pertumbuhan jamur. Untuk pencegahan maka hubungi dokter sebagai langkah pengobatan diabetes yang bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Itu tadi beberapa infeksi vagina yang umumnya terjadi pada wanita meski belum pernah melakukan hubungan seksual. Pahami berbagai gejala dan penyebab yang muncul pada infeksi ini, untuk penanganan lebih lanjut. Karena memang gangguan pada bagian organ vital wanita tidak boleh disepelekan apalagi sampai tidak diobati.