Anies Baswedan: Penebangan Pohon di Monas untuk Kembalikan Sesuai Desain Awal, Bukan untuk Pembangunan Sirkuit Formula E

Anies Rasyid Baswedan menepis anggapan keliru tentang sirkuit Formula E yang kala itu awalnya hendak dibangun di sekitar kawasan Monas dan dikait-kaitkan dengan penebangan 190 pohon di kawasan tersebut.

Hal tersebut Anies tegaskan dalam acara Kick Andy yang dipandu oleh Andy F. Noya pada Minggu, 18 Juni 2023.

“Soal penebangan pohon di Monas, 190 pohon hilang gara-gara keinginan Anda untuk menyelenggarakan Formula E di Monas. Orang bilang naif sekali kalau seorang Anies Baswedan tidak tahu bahwa itu cagar budaya. 190 pohon kenapa Anda tebang?” tanya Andi kepada Anies.

Menjawab pertanyaan tersebut, Anies bilang itu dua hal yang berbeda, terjadi di waktu yang hampir bersamaan. Satu adalah uji coba aspal di kawasan salah satu ruas jalan di Monas, dan yang kedua sedang ada renovasi Monas.

“Uji coba aspal waktu itu bersamaan dengan proses renovasi Monas yang enggak ada hubungannya. Hanya dikerjakan di minggu-minggu yang bersamaan,” jelas Anies.

Jadi, kalau orang lewat kelihatan ini. Satu lagi memasang aspal, diuji coba. Waktu itu kawasan Monas rencananya akan digunakan untuk Formula E, tambah Anies selanjutnya.

“Nah kita ingin menjaga supaya batu-batu Monas itu tidak dicabut, caranya dipasangin karpet. Terus di atas karpetnya dipasang aspal,” imbuhnya.

Hal seperti ini, jelas Anies juga dilakukan di Paris di sekitar Menara Eiffel di mana batu-batunya tidak diubah dan dipasang semacam karpet di bawahnya terus dipasang aspal.

“(Jadi) itu lagi uji coba yang tidak ada hubungannya dengan renovasi. Hanya dikerjakan di minggu-minggu yang sama,” ujar Anies kembali menegaskan.

Sementara itu terkait dengan renovasi Monas, Anies menjelaskan, ini adalah hasil sayembara dan sayembara ini merujuk kepada Keppres Nomor 25 Tahun 1995 tentang rancangan Monas yang seharusnya, yakni merujuk kepada rancangan yang dibuat arsitek Silaban.

Lebih lanjut Anies menyampaikan, dalam rancangan arsitek Silaban itu, Monas itu ada Tugu Monas di tengah, lalu ada 4 jalan yang diagonal dan 1 di sisi selatan yang kosong.

“Perancangan aslinya begitu, dan itu ada di Keppres Nomor 25. Jadi peran arsitek perancang renovasi ini mengembalikan kepada desain awal, di mana di sisi selatan itu memang kosong. Dan itulah yang dipakai untuk upacara, untuk acara-acara memang di situ. Menghadap ke arah Monas,” tandasnya.

Karena tempat itu puluhan tahun tidak pernah digunakan, jelas Anies, ditanami pohon-pohon itu semua. “Kemudian terjadilah ada 190 pohon, karena selama bertahun-tahun tempat itu enggak pernah didesain. (Desain) itu enggak pernah dilaksanakan,” sebutnya.

Anies pun memastikan bahwa apa yang dilakukannya itu adalah memindahkan pohon itu ke tempat yang seharusnya di sisi Barat yang sekarang menjadi tempat parkir. Itu sebut Anies seharusnya pohon semua. Justru di tengah itulah yang sisi Selatan itu yang kosong.

“Itu rancangan yang ada di Keppres Nomor 25 Tahun 95 dan merujuk kepada rancangan arsitek Silaban,” tegasnya.

Anies pun kembali menegaskan bahwa waktu itu memang ada pengaspalan, uji coba aspal dan di saat yang bersamaan ada renovasi Monas.

“Jadilah sebuah keterkaitan. Seakan-akan nebang pohon untuk bangun Formula E yang itu enggak ada hubungannya. Hanya terjadi di periode yang hampir sama,” imbuhnya.

Andy bertanya kembali untuk sebuah kepastian. “Jadi bukan maksud Anda menebang pohon itu untuk membangun sebuah sirkuit ya?” tanya Andy kepada Anies. “Tidak,” jawab Anies.

“Tapi di luar sana kan yang diketahui masyarakat ya seperti itu, bahwa Anda menebang pohon untuk membuat sirkuit di Monas,” Andy menimpali.

“Saya rasa ya mudah-mudahan penjelasan ini menjelaskan Bang. Karena itulah faktanya,” jawab Anies.

Dan tuduhan penebangan pohon di kawasan Monas untuk pembangunan sirkuit Formula E akhirnya terbantahkan. Karena sirkuit Formula E dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara.